Ceplas ceplok

Sumpit udah lama banget nggak ngepost di blog, rasanya kangen kayak dua orang yang mau menikah tapi tiba-tiba yang cowok dibawa pergi monster dari Mars dan meninggalkan sepucuk surat bertuliskan saranghaeyo, aku cinta padamu. Sumpit!


ttd
Ugo Xupighi

LANGSUNG AJA BACA DI BAWAH INI YA, NGGAK PENTING DI ATAS

Yaaaa begitulah. Yaa beginilah.
Oke ini tidak baik. Aku kehilangan konsentrasi.
Semua tulisan di atas langsung aku ketik tanpa berfikir terlebih dahulu.

Dan apaaa yang terjadi? Ketidakjelasan.

Sebenernya saya cuman ingin bilang sih kalo sebenernya kita (saya) itu sering ngomong sebelum berfikir. Seriiiiiiiiiiiiiiiiiiiing banget buat saya. Saya tu nggak habis pikir sama bibir saya yang tebel, semok, dan merah kayak bokong babun ini. Gila ya saya pikir-pikir lagi pasti banyak di antara temen-temen saya sejak masih orok sampe setua ini yang tersakiti oleh dua buah bibir dan sebuah lidah yang dimiliki seorang @azzadv. Karakteristik saya yang suka ceplas-ceplos ini ya emang kayak gini, udah saya maklumi. Tapi yang saya kecewakan itu kenapa sih saya ceplas-ceplosnya itu nggak yang baik aja? Yakan? Ceplas-ceplos buat mencairkan suasana kuliah waktu diterangkan distribusi poisson oleh sang dosen tercinta. Sayangnya waktu-waktu krusial kayak gitu ceplas-ceplos saya bisa hilang dan berganti dengan air liur yang mengerosi punggungan lereng menjadi sebuah cekungan aneh berupa cekungan solusional yang bahkan dosen geomorfologi sekalipun tidak bisa menerangkan genesanya.

Oke itu tidak penting tapi saya kecewa betul sama diri saya yang kayak gitu. Mulai hari ini semua orang yang ketemu sama saya, toloooooooooong sekali yaak saya diingatkan kalo ngomong yang enak. Dan saya pengen mulai hari ini manggil orang itu, orang itu langsung merasa terhormat. Saya juga pengen liat semua orang itu lebih baik dari saya jadi saya bisa ngerasain kalo diri saya itu nggak lebih baik dari orang lain dan saya nggak akan mikir yang jelek-jelek betapapun buruknya orang tersebut. Saya butuh dukungan di sekeliling saya. Saya pengen jadi lebih baik. Saya pengen bibir saya bisa ngomong sesuatu yang setiap saat bikin orang seneng, senyum. Kalo bisa malah saya ngomong pake bahasa krama sama semua orang dan nunduk kayak hormat ke kaisar di jepang sama semua orang kalo ketemu tapi sumpit itu berlebihan. Pengen bisa senyum ke semua orang!

Oya dan sekarang saya pengen mulai mengganti kata-kata yang kesannya kasar kayak : "kowe jadi "jenengan", kalo nggak denger sesuatu ngomongnya pake "dalem?", mengurangi penggunaan kata ganti orang dengan subjek hewan, mengurangi penggunaan "bathang arab" menjadi "astaghfirullah", mengurangi penggunaan "ba" dengan "hm", mengurangi penggunaan "ck ck" menjadi "*narik nafas dalem-dalem", banyakin naikin alis, dan cara-cara lain yang nantinya bakal disaranin sama temen-temen saya yang perhatian bangget sama saya dan semua kekurangan saya itu. Then pray for me and dont forget to bring all of your money in front of my home and dont worry i am not fertile grandparent.



2 komentar: