Israel. Palestina. Bfuh, konflik yang terus menerus terjadi. Entah sudah berapa liter darah yang bisa diminum seorang vampire yang bahkan mungkin bisa menghidupi sebuah keluarga vampire selama 7 turunan. Entah sudah berapa kilogram daging yang menyuburkan wilayah itu. Pelik. Ironis. Kemanusiaan seperti hilang begitu saja. Semuanya didasarkan kepada suatu alasan klasik orang berperang, tanah. Kalau darah tidak terfermentasi dan membusuk menyatu menjadi tanah, mungkin tanah disana sudah berwarna merah dengan langit yang berwarna merah darah pula. Mengerikan.

Masalah tanah ini memang merupakan masalah yang sangat sensitif sejak dahulu. Lihat saja orang kecil, saudara kandung yang berperang demi sepetak tanah. Lihat juga kerajaan Majapahit yang sebesar itu bisa hancur karena masalah perebutan tanah (baca: kekuasaan). Masalah tanah juga terjadi di kota-kota modern dengan adanya penggusuran dan pemukiman liar. Entahlah. Sepertinya nenek moyang kita ini adalah cara terbaik untuk mengekspresikan ketamakan diri kita. Substrat materi yang membentuk kita inilah yang justru membuat kita terpecah belah. Am, seperti yang dikatakan Chaplin dalam Great Dictator :
"Greed has poisoned men's souls, has barricaded the world with hate..."
Tanah memicu nafsu ketamakan kita dan akhirnya membuat kita berperang, ya seperti yang terjadi di Israelistine. (Aku akan tampak sangat moderat dengan pernyataan ini, tapi tidak, bacalah saja) Saya telah beberapa kali membaca beberapa referensi masalah Israelistine ini dari berbagai sumber yang valid dan tidak valid dari kedua belah pihak. Hanya dua belah pihak. Namun banyak sekali sudut pandang dari keduanya yang memang harus diakui sama-sama tidak mau mengalah. Keduanya mengkalim memiliki tanah disana, khususnya Jerussalem yang menjadi bagian penting dari tiga agama monotheisme.

Mari kita mulai dari sudut pandang Palestina. Dari sudut pandang Palestina, tanah milik Palestina dicuri oleh Israel. Banyak sejarah yang bisa teman-teman akses di internet dengan keyword Israel Occupation dsb. Di sini saya hanya akan menyampaikan "dat feels" kalau dilihat dari sudut pandang Palestina. Bangsa Palestina menyatakan diri sudah mendiami tanah itu dalam jangka waktu ribuan tahun. Hal yang buruk dari pendudukan ini adalah cara-cara dan proses yang dilakukannya. Setidaknya ada 16 pembunuhan massal yang terjadi dalam kurun tahun 1947-1949 dimana pertempuran Israel-Palestina yang paling epic dimulai, termasuk pembantaian mengerikan yang menewaskan 100 orang termasuk anak-anak dan wanita di Deir Yessin. Di akhir peperangan itu Israel akhirnya menguasai 78 persen Palestina. Konflik ini terus berlanjut hingga sekarang.

Dari sudut pandang Israel, sejujurnya saja, mereka memiliki alasan kuat untuk mengambil tanah Palestina. Semua berawal ketika Romawi mengusri bangsa Israel untuk berdiaspora setelah hancurnya kuil kedua pada tahun 70 sebelum masehi. Dari peristiwa ini bangsa Israel tersebar di seluruh penjuru dunia. Di abad pertengahan bangsa Israel mulai kembali ke tanah ini namun Crusaders datang dan membantai mereka pada abad 12. Berangkat dari pengusiran dan pembantaian ini lah bangsa Israel lalu menyatakan bahwa mereka harus mengambil kembali tanah mereka. Israel modern saat ini juga menyatakan bahwa mereka juga memberi bantuan kepada bangsa Palestina (kok).

Ini semua masuk akal.
Ada sekelompok manusia yang diusir lalu kembali ke tanah mereka yang sudah mereka tinggalkan selama ribuan tahun dan sudah ditinggali oleh orang lain selama ribuan tahun. Apa yang harus dilakukan? Kulanuwun (Permisi). Mereka harus permisi dahulu untuk mendiami tempat tinggal yang mereka tinggalkan bertahun-tahun.

Ini seperti kalian memiliki sebuah rumah yang kalian tinggalkan bertahun-tahun yang kalian tinggalkan karena kalian diusir oleh kepala desa namun kalian kembali lagi saat kepala desa ini sudah tiada dan mendapati rumah ini sudah didiami oleh orang lain yang sudah memiliki anak cucu serta keturunan yang memiliki banyak memori di rumah itu. Apakah sopan jika kalian mengusir dan membunuh mereka? Apakah sopan jika kalian tiba-tiba mengambil rumah itu kembali? Apakah setelah kalian mengusir mereka dan memberikan makanan kepada mereka kalian bisa disebut baik? Di sisi lain apakah sopan jika penghuni rumah yang baru tidak mau berbagi rumah dengan penghuni rumah yang lama? Apakah manusiawi jika penghuni rumah yang baru melarang penghuni rumah yang lama masuk dan berbagi rumah dan membiarkan mereka kedinginan di luar?
Pelik. Keduanya tidak mau mengalah dan ingin mendapatkan semua bagian rumah. Dan bahkan saat ini kepala desa yang baru tidak berkutik untuk menengahi keduanya.

Tidak ada yang benar tidak ada yang salah? Semuanya salah!
Apakah kalian tega melihat anak-anak itu mati demi semua ketamakan ini. Maksudku, lihatlah, buka mata kalian. Di sana anak-anak menderita demi sebuah area tanah yang tidak sebanding dengan nyawa mereka. Berapa banyak calon Einstein dan Al Khawarizmi yang mati disana? Berapa liter darah yang telah tumpah disana?

Maksudku apakah kalian sudah kehilangan rasa kemanusiaan? Bolehlah kalian berperang, tapi di sebuah ring yang kalian sama sekali tidak bisa melukai anak-anak, perempuan, ataupun orang tua. Jangan pernah melukai mereka. Terlepas dari aku adalah seorang muslim yang tentunya akan membela muslim yang lain, apakah kalian tahu seluruh dunia membenci semua aksi yang mengorbankan anak-anak, perempuan, dan orangtua itu? Sadarlah, kalian membunuh dunia!

Aku sudah melewati beberapa kali masa peperangan Israel Palestina. Sudah beberapa puluh kali aku melihat foto-foto mengerikan dari anak-anak yang dengan sadisnya meninggal disana, terutama di Jalur Gaza yang sangat mudah dibombardir. Aku sudah jenuh. Mungkin dunia juga sudah jenuh. Bahkan mungkin malaikat pencabut nyawa sudah jenuh mencabut nyawa anak-anak disana. Entah kenapa rasa-rasanya peperangan ini akan segera berakhir dengan keajaiban, keajaiban yang sebenarnya.

Israelistine, aku harap engkau segera damai. Tidak ada manusia yang menginginkan peperangan. Pun dengan mereka yang sekarang secara aktif menyerang, mereka hanya menderita apa yang dinamakan dengan ketamakan. Israelistine, berubahlah dari tanah dan langit merah menjadi tanah hijau dan langit biru. Kami, manusia, akan selalu berdoa untukmu, Israelistine.


Sore itu air gemericik, kambing-kambing mengembik, langit biru menghiasi hari, suara burung-burung liar yang besahutan, dirusak oleh kehadiran 4 orang yang berbeda-beda wataknya. Mereka datang seperti sekelompok gangster. Miuh. Mereka ini temen-temenku kontrakan, atau udah bukan temen sih udah bro banget gitu. Kalo selain orangtuaku yang tau sifat-sifatku ya mereka ini, selama seminggu kami kuliah dan pulang ke Klaten, kampung halaman kami, setiap hari ketemu mana enggak bikin kami tau satu sama lain sampe rahasia dalam celana?

Udah hampir 2 tahun ini kami ada di satu kontrakan yang lembab banget dan sepi banget juga, tapi disini kami juga berkembang.

Mereka ini punya watak masing-masing yang keliatan banget, dan kami melengkapi satu sama lain wesy. Ini subyektif dariku sih, tapi paling nggak udah menggambarkan mereka, cekidot.

Aku ra bakal nulis sing rahasia dab, dadi tenang wae ~

Oke mulai dari manusia pertama
1. Unggul Sanubari
FB Unggul @Unggul Sanubari
Mahasiswa Prodi Sosiologi UGM 2012. Chelsea.
Penampakan : 
Kalo disama-samain sama karakter One Piece mungkin yang paling pas dia ini emang yang paling cool, Roronoa Zorro. Yaa kayak gitu, kalo menurutku ya dia ini orang yang paling nggantheng sekontrakan, pembawaannya juga cool, pastilah banyak cewek yang suka. Cumaaan, dia baru nggak suka cewek jadi ya ditunggu aja ya cewek-cewek beliaunya baru gerah ngen-ngen. Nah Unggul ini ya sifatnya cool gitu, berani, badannya bidang, sangar lah pokoknya. Cuman ya cuman dia ini orangnya kurang setiti kalo sama barang-barang, jadi cewek-cewek persiapkan tangan yang lebih panjang ya buat ngambilin barang-barangnya mas unggul yang "sak prung" ditinggal. Ya emang kayak gt gayanya. Si Unggul ini secara praktis udah punya karakter dan menurutku dia udah nemuin jati dirinya, makanya dia ini udah mateng buat ngehadepin dunia luar kalo kataku. Salah satu kelebihan dia yang paling mencolok itu adalah cara dia ngerasa peduli sama tetangga-tetangga kontrakan, dia yang paling peduli, dia yang paling memperhatikan sekeliling dia. Bener banget kalo dia ambil sosiologi. Simpati dia ke orang-orang sekitarnya itu kerasa banget, sebagai temennya aku juga kerasa terutama kalo dia udah sama Fariz, temenku mahasiswa Undip yang emang dia juga orang yang simpati banget sama keadaan orang-orang di sekitarnya. Kalo aku ditanya orang yang jadi role model-ku buat kepedulian terhadap orang lain, jawabnya Fariz & Unggul, they're the man.

2. Muhammad Taufiqur Rahman
FB Topek @M_Tovicky. Juventus.
Penampakan :
Kalo disama-samain sama karakter One Piece dia mirip...Trafalgar Law. Exactly. Kenapa? Karakteristik si Topek ini secara umum aku gambarin dengan jenius, santai, dan haus berkembang dan paling tinggi sekontrakan. Atau harus aku tambahi satu lagi? HOMO. Ya dengan karakter yang bagus dirusak dengan kata homo. Kenapa? Yaaaa meskipun dari luar dia terlihat alim sebenernya dia freak kalo kalian udah kenal, sumpel sempak kalo aku salah. Orang ini emang freak sejak orok sebenernya. Ah sudahlah, kita bahas hal lain. Oke, si Topek ini emang jenius. Pemikirannya dia selalu problem-solving, selalu. Kalo kalian punya masalah sebenernya kalian bakal enak banget kalo cerita ke ini orang, seorang pendengar yang baik. Balik lagi ke jenius, ya emang dia ini orang yang jenius dengan tindakan yang efektif dan efisien. Dia bertindak efektif dan efisien karena dia malesan juga sih sebenernya. Tapi kerasa banget kok hal-hal yang dilakuin dia itu lebih cenderung milih yang singkat tapi berdampak lebih, dan nggak banyak orang yang kayak gini. Lanjut ke poin kedua, santai. Banget. Manusia satu ini emang terlampau santai. Pernah suatu ketika Penceng, temenku maen ke kos dan si Topek ini minta dibangunin jam 3...karena kuliah jam 3 :facepalm: , dia ngerjain sesuatu juga dengan santai, naik motor pelan banget, pokoknya manusia homo yang santai pol tapi jenius, itu kontradiktif dikit. Poin ketiga dia ini orang yang selalu ngerasa kurang sama kualitas dirinya sendiri, ini bagus banget buat perkembangan seorang manusia. Sifat dia yang terakhir ini mulai kerasa waktu kelas 2 SMA aku ngerasa dia cari role model buat hidupnya dia, keliatan sih. Nah progress dia yang cepet banget itu kerasa banget waktu kuliah, kerasaaa buanget. Topek ini mulai ngelakuin hal-hal yang membuat dia berkembang secara langsung. Dia udah mulai banyak ngelakuin aksi daripada mikir kayak yang dia lakuin sebelumnya (itu problem orang jenius). Dia masih seorang pemikir panjang tapi dia udah bisa manfaatin pemikiran panjang dengan aksi yang nyata, kombinasi hebat. Balik lagi, dia mulai sangar banget waktu kuliah dan berkembang semakin lama semakin bisa vokal dan menyuarakan pendapat-pendapatnya, dan kalo dia nerusin sifat kayak gini terus aku yakin kepengennanya jadi petinggi pertamina itu kecil, jangankan petinggi pertamina, petinggi United Nations pun nggak ada keraguan dalam benakku. Karena dia seorang problem solver yang sering banget bisa menyampaikan pendapat dari sudut tengah, netral, entah dapet darimana dia. Manusia homo ajaib.

Singkat cerita kami dibawa pake Shuttle Train gitu dari kedatangan internasional ke bandara-utamanya. Nah disitu aku coba ngobrol dan minta maaf minta maaf gitu sama bapaknya tadi, aku sempet tanya namanya sih tapi aku lupa siapa, Paijo Sugueng kayaknya. Selanjutnya kita sebut pak Sugeng. Nah pak Sugeng ini ternyata jemput kita dari bandara utamanya ke tempat kami dan nyadarin kami karena liat dari kamera CCTV dan cuma kami satu-satunya tanda kehidupan kecuali kehidupan lain :facepalm: . Untungnya pak Sugeng baik banget mau jemput kita, mana kita dianterin sampe imigrasi lagi. Pak Sugeng we love you~. Habis dari Pak Sugeng kita ke imigrasi tuh udah pada keliatan capek gitu, ada tiga kalo nggak salah waktu itu petugas imigrasi yang tersisa, ada satu mbak-mbak cute gitu tapi aku nggak dapet, ya untung juga sih, soalnya udah punya suami, kayaknya sih. Lanjuuut, kita lanjut ke bagian ambil koper ane gak tau gan namanya apa pokoknya itu lah. Nah disituuu koper kami itu udah ada di tengah dan satu-satunya koper -nggak satu juga sih, maksudnya sekelompok- yang ada disitu cuma koper kami, :facepalm: . Entah terlalu baik atau gimana bapak-bapak yang pakeannya polisi yang nyiapin dan masih sempet senyum manis dengan kondisi yang selelah itu, aduuuh bayangin kalo aku yang jadi petugasnya pasti udah sepet pengen nendang pipi salah satu dari kami pake pull sepatu bola yang dibikin dari besi atau kalo bisa berlian sekalian. Baik banget sumpet. Sebut saja Bunga. Pak Bunga ini sama temen-temennya ngecek barang-barang kami karena kami bilang kalo kami bawa beras yang memang kalo melebihi 10 kg -kalo nggak salah- itu bakal dikenain biaya masuk, kayak import gituu, mungkin Pak Bunga sama temen-temennya ini bea cukainya Jepang gitu, tapi sumpet baik banget, semoga aja mereka enggak korupsinan. Nah waktu itu kami bingung banget, tapi untungnya Pak Bunga ini baik banget dan mau nunjukin arah kita harus kemana selanjutnya...dannn...setelah beberapa lama kami mencapai bener-bener bandaranya atau bahasa entahnya main lobbynya gitu.

Dasarannya orang desa yang nggak pernah liat bangunan bagus atau setidaknya kecilnya maen sama sapi nyari telur bebek di semak-semak, nyolong tebu, ketemu bandara sebagus itu di negeri orang ya langsung reaksi ndesonya keluar, langsung foto-foto, cobain semua barang yang bisa karena semua orang pulang, dan ngambil semua brosur ayng tersedia. Kalo aku sih yang pertama aku cari ya WC. Sayang seribu sayang ada kesan jelek waktu aku ke WC ini, kayaknya ada orang yang lupa atau nggaktau, samasama ndeso kayak kami tapi ndeso Jepang gitu, jadi dia nggak ngerti cara nyentor, dan bayangkan warna apa yang muncul. Insting mikroba-ku langsung muncul, aku bersihin itu kop*t-ko*et yang bertebaran dan aku jadi WCMAN sejak saat itu. Enaknya kalo di Jepang itu yaa itu WCnya elektrik, bersih, nggak ada air bertebaran di bawahnya, pispotnya bisa nyanyi-nyanyi gitu, wastafelnya otomatis gitu, ada air minum gratis yang mancur kayak di Eropa gitu, banyaklah. Yang pasti sih kesannya keedua bagus soalnya setelah aku temukan ranjau darat atau yang berpotensi jadi ranjau laut itu semua, ya aku katakan sekali lagi, semua WC yang aku temui bersih, nanti deh cerita WC lagi.

Habis dari WC itu sekitar jam 10an, yaa itu waktuku untuk foto-foto yang bener-bener sepi dan cuma ada orang-orang Jepang yang masang banner produk iklan di bandara gitu, nggak ada yang lain, bapak-bapaknya yang bersih-bersih yang kebanyakan orang tua juga udah pada pulang jadi kita bebas mengeksplor main lobby dari ujung barat sampe ujung timur. Naaah yang seru itu setelahnya, kami sholat, sholat isya, untuk pertama kalinya di negara orang, rasanya ya..sujudnya itu kayak kita sujud di puncak gunung, adem ayem tentrem sejahtera sehat walafiat senam, pokoknya yang khusyu-khusyu gitu lah, seru banget lah pokoknya. Nahnah habis sholat kami makan-makan pake colokan gepeng yang ada di bandara, kami bawa T banyak banget, bawa roll, terus itu kami pake buat masak mi, energen, dan yang lainnya, pokoknya mother of airport beneran deh, kita kuasain kita makan kita tidur. Oya lupa, kami wudhu itu pake wastafel, sorry bro, gaada yang laen maap maap sumomasen.

Esok harinya yaa, kami nyari tuh musholla soalnya kalo di Jepang nggakboleh sebenernya sholat di tempat umum kayak kami malemnya tadi, tapi gaada orang sih jadi ya nggak ada yang negur. Tapi paginya kami udah tau dan udah rame jadi kami nyari mushollanya, nyempilllll banget, susah banget nyarinya entah kenapa, tapi untungnya sih disediain, semoga besok-besok disediain lebih banyak lagi soalnya kan salah satu alternatifku kuliah s2 disitu vroooh, aamiiin! Nah di musholla itu teks-teks di mushollanya banyak yang berbahasa Indonesia bro, hebat yah ketauan kalo orang Indonesia itu suka menebarkan hidayah di negeri orang, hebit bingit tiiik tinin ndismi ilik gidi. Kami sholaaat, terus habis itu aku keluar deh dari bandara pengen liat bandara Kansai dari luar, oya bandara Kansai ini bandara yang mengapung di atas air, jadi kayak reklamasi gitu tapi ngapung, ada penghubungnya jalan dari Kansai ke Osaka kayak jembatan panjaang banget gitu. Memang kerasa sih ada beberapa getaran kalo baru ke WC -lagi-lagi- kerasa banget guncangannya kalo baru fokus ngeluarin.


Seneng banget lah bisa liat Jepang outdoor ya walaupun suhunya 2 derajat dengan angin yang kenceng yang memperparah tapi aku seneng lah -3- bisa liat mobilnya, busnya, keretanya, jalannya, orang-orangnya, aku bahagiaa datang ke negeri lintang utara~

Osaka dilihat dari Kansai

lanjut part 3
Myuhuhu udah lama banget enggak posting gara-gara hardisk ane rusak gan, padahal baru satu bulan, jimbaran tenan og.

Langsung aja deh yaa
Ceritanya aku ini pengen cerita gitu, jadi aku ini sebenernya pengen cerita banyak ke orang lain lewat tulisan waktu aku ke Jepang kemarin, soalnya banyak hal yang memang seharusnya aku ceritain ke orang lain dan aku pengen ngelanjutin cerita ini sampe selesai, aamiin. Oya, mungkin pengalaman ke Jepang bagi beberapa orang biasa aja kali ya, tapi kalo buatku dan temen-temenku ini adalah sebuah batu loncatan, milestone, atau bahasa jawanya pidakan sothang. Kenapa? Soalnya yaa ini pertama kalinya kami pergi ke luar negeri, kenal budaya orang lain, kenal orang yang kulitnya beda sama kita yang jauh lebih cute dan pengen dinikahin tapi nggak kesampean...dan lebih menyenangkan lagi kami dapet pelajaran baru bahwa :
"Berjalanlah kamu di atas muka bumi, kemudian lihatlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan itu." (Al An'am: 11)
itu diatas itu bener bener bener. Kami enggak liat kesudahan orang-orang yang mendustakan sih, tapi kami dapet pelajaran berharga dari orang-orang Jepang yang akhlaknya itu, Ya Allah, mereka itu bener-bener kayak menjaga akhlak, menghargai orang lain gitu -yaa yang aku liat insyaAllah positifnya sih, kalo ada preman itu mah minoritas-, mereka juga saling nyapa, bantu membantu kayak bener-bener saling bersaudara gitu, rasanya waktu liat mereka kayak gitu ruhku berputar-putar diatas Osaka dan melihat sambil tersenyum kenapa manusia bisa baik-baik kayak gini, coba kalo di dalam ruh mereka dikasih iman pasti bener pasti mereka bakalan hidup jauh lebih menyenangkan lagi karena pegangan mereka untuk hidup, tujuan mereka untuk hidup masih lebih tinggi daripada berpusat pada prinsip -kalo di 7 Habit buat Teenager ini yang paling bagus-, tujuan mereka lebih tinggi -yang bisa jadi tandingannya Sean Covey-, yaitu berpusat pada Tuhan, Allah subhaanahu wata'aala. Bayangin aja tuh hidup dengan nilai-nilai dan norma-norma yang membuat hidup kita terarah pada suatu tujuan yang mulia buat bertemu Pencipta kita. Andaikan bisa, mungkin merekalah pemimpin tata surya, em atau realistisnya pemimpin bumi ini.

Jadi enggak cerita -___-

Okelaaah jadi ngelanjutin dari ceritanya kemarin, aku sampai di KANSAI INTERNATIONAL AIRPORT (KIX) bersama Slamet.


Alay? Iya sih...
Entah alay, ekspresif, lebay, atau apapun itu, intinya aku menikmati. Myuh. Gimanapun juga aku menikmati berekspresi seneng. Kenapa? Karena aku punya cita-cita, suatu saat aku mau pergi ke Jepang buat ngenalin ini lo Indonesia, ini lo bangsaku, ini lo negara yang bakal jadi negara penyelamat dunia -wess kakehan-, intinya kayak gitu, dan aku pengen pergi ke Jepang ini pertama bener-bener pertama sebelum aku pergi ke Makkah dan Medinah tentunya. Kenapa Jepang? Karena ya itu mereka punya akhlak yang masih susah diterapin, minimal sama diriku sendiri, jadi aku tau aku bakal belajar banyak.

Foto diatas diambil sewaktu pagi keesokan harinya, nah kami sampai di Kansai itu malem sekitar jam 11 lah waktu sana, yaa kalo WIB berarti jam 9. Nah waktu sampe pertama kali itu si Putri sakit perut atau pusing gitu gaktau, kaliaja dia culture shock -pusing karena budaya em bahasanya bisa, mukanya bisa- yaa kebiasaan di Indonesia kan liat orangnya ya enggak sekuning dan secute-cute orang Jepang gitu yaaa jadi normal aja lah kalo dia mukokmukok gitu. Nah karena cewek-cewek udah pada masuk WC nganterin Putri maka semua dari mereka entahlah apa yang dilakuin tapi yang pasti lama. Aku nunggu, nggak kerasa dingin sih karena heaternya bandara yang jos tenan tapi ya itu nungguin itu bisa jadi siksaan kalo kita cuma duduk termenung di negeri antah berantah, negeri orang lain, di bandara orang lain yang mewah tapi udah sepi banget dan tiba-tiba seorang masinis atau biasa disebut petugas bandara mendatangi aku yang sendirian dengan bahasa Inggris yang terdengar sangat nJepang itu rasanya yaa..ahsudahlah. Tapi sumfe aku sendiri didatengin petugas bandara itu dan beliaunya bilang kalo bandaranya udah mau ditutup -katanya sih- dan kami adalah penumpang terakhir yang belum ngambil koper dan apalagi ke imigrasi :facepalm:

Lanjut ke Part 2
You know that earth has so many people inside it. It's almost 7 billion people in this planet that will increase and increase every year. The world population can increase until 14 billion on 2100 if we use UN high variant or about 9 billion if we use UN medium variant.

14 billion humans use 148,940,000 sq km -total land surface area of earth- is still normal, but we should worry about the freshwater which is less than 4% of our total water. That -less than 4%- water will be used for 14 billion humans, you can predict that water will grow really expensive. Though there are some predictions of the decreasing population of the world we still have to alert that it will be a suicide if we don't plan to face this water problem. Just imagine if we don't have that fresh water, no drink, no shower, no lipstick, no shampoo, and even no life. So, someday we will need a new place when earth is not friendly anymore.

And one of the candidate is Titan. Why?

"Like Earth, Titan has tens-of-thousands-of-year variations in climate driven by orbital motions," Aharonson says. "On Titan, there are long-term climate cycles in the global movement of methane that make lakes and carve lake basins." "We may have found an example of present-day climate change, analogous to Milankovitch climate cycles on Earth, on another object in the solar system," he adds.

I have not done this map, but I think I have to write this so I won't lose it.

So let's begin the How part. It's very simple, enjoy this.

You will need :
1. Mapping software
2. Titan image
3. Titan DEM
4. Regionalization guide
5. Ice area data - recommended
6. Land use area data - recommended
7. Underground data - recommended

How is it? Here we go :
1. Use Titan image and Titan DEM to find Titan's elevation. Make an elevation reference of  a certain area. Then use sample point as much as you can on Titan's surface.
2. If you find Titan's elevation you can determine where we can develop a civilization. You have to know that on the earth we often use flat surface to develop a civilization. So we will build a civilization on a flat surface near an outlet -river-.
3. With the Titan's elevation we will know the shape of Titan's surface then we can determine where is the nearest place to river -or potential river- because early civilization needs high amount of water and of course it's so important since human is made from 75% water. So we will build a civilization near a river or near a lake.
4. Regionalization. You need a regionalization guide to make specific regions in your civilization map so you can plan your civilization better. Regionalization will help you to answer this kind of question: "what is the purpose of that area?". If you find the answer you will know what is the potential of your civilization area and the potential of those regions in your area.
5. Use mapping software to make it real. And your map is ready to use.
6. But wait, if you have ice area data, land use area data, and underground data it will be better. Ice area data will guide you to find where is the ice that -you know- has much water. Land use area data will give you so many considerations to determine your civilization -that will help to increase the accuracy of your map-. Underground data will help you to find out where is the safest place and where is the area with much groundwater. If you have them you can overlay those data with your civilization map, so it will be a new civilization map with so many considerations.

It's simple, but the problem is: how we can get those data? We have to wait NASA or its companion and of course its rival to find those data.



Reference :
http://solarsystem.nasa.gov/scitech/display.cfm?ST_ID=2199
http://www.sciencedaily.com/releases/2012/09/120928085222.htm
http://www.futuretimeline.net/subject/society-demographics.htm
http://ga.water.usgs.gov/edu/earthhowmuch.html
http://chartsbin.com/view/wwu
http://www.greenprophet.com/2010/04/civilization-water/
http://www.nasa.gov/mission_pages/cassini/multimedia/titan20120223L.html
all retrieve on 2 January 2014
Kamu (wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (kerana) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji),  serta kamu pula beriman kepada Allah (dengan sebenar-benar iman).  (Surah Ali `Imran: 110)

Jepang.

Hm baru tanggal 18 Desember 2013 kemarin aku pulang dari Jepang. Banyak banget cerita yang harus diceritakan buat semua temenku, banyak banget pelajaran berharga yang harus aku sampaikan ke orang lain.

Sebelum cerita kelus belusnya Jepang aku harus cerita dulu dong tujuannya. Nah kemarin itu aku ke Jepang buat menghadiri konferensi, namanya ICAST (International Conference on Advanced Science and Technology) ke-8 di Kumamoto University di Prefektur Kumamoto di Pulau Kyushu, di selatan Fukuoka gitu deh. Terlihat sangat keren dengan kepanjangannya yang panjang men. Tapi sumpah aku sebenernya cuman ngelakuin apa yang aku suka dan malah dikabulin Allah. Eh bukan malah sih, alhamdulillah. Agak nggak fokus dikit ya, jadi aku itu udah sejak orok pengen pergi ke Jepang. Boleh jadi karena aku suka anime, tapi terlepas dari itu semua Jepang adalah satu-satunya negara yang aku pengen datengin sebelum Arab Saudi -tapi kalo dikasih semuanya juga mau sih-. Pokoknya kesampaian pergi ke Jepang -yang aku rencanakan bisa kesana 2016- itu kayak mimpi, tapi emang mimpi ding, mimpi, cita-cita.

Skip skip banyak hal yang sebenernya penting tapi bakal aku sampaikan di posting yang lain.

Jadi waktu berangkat -pake pesawat dimana itu penerbangan pertamaku, dan itu ke Jepang meen, negara yang aku impi-impikan- aku mencoba antimainstream, dalam kasus ini negative thinking sama orang-orang Jepang karena orang-orang banyak bilang kalo orang Jepang itu...baiiiiiiiiiiiiiiiiik banget. Ya coba aja lah nganggep orang Jepang itu jahat dalam kurun waktu tertentu. Aku mencobanya, menguatkan hati, ruh, raga, dan jiwaku untuk mempertahankan mindset yang aku buat sendiri itu... Namun apadaya, orang Jepang itu emang baik pollll! Sumfeh. Waktu pertama kali naik pesawat aja temenku udah ada yang dibantuin seorang mas-mas Jepang gitu. Mukegile... Negativethinkingku bisa hilang dalam sekejap, wed**. Terus gitu temenku yang lain ada yang dibantuin orang Jepang gitu, jadi dia itu tau kalo kami mau ke Jepang pertama kali terus mau dikasih nama sama nomer gitu barangkali ada masalah. Are you kidding me? Kau itu tidak kenal kami bapak, tapi kenapa kau mau membantu kami dengan setulus itu bapak? Apakah kami cukup bisa dipercaya untuk mendapatkan bantuan yang sebaik itu?... Eniwei ini poin yang pertama, inget hadits :

“Tidak lah sempurna iman seseorang dari kalian,sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri “ (HR Bukhari)

Terlepas dari mereka bukan seorang muslim tapi mereka bisa mencintai kita, ya walaupun mungkin nggak sampe seperti mencintai diri mereka sendiri tapi paling nggak seperti mencintai anak mereka sendiri. Aku yakin kalo bapak itu seorang muslim, tau kami orang muslim juga, cintanya nggak akan putus di pesawat, tapi berlanjut besok di surga dan pasti bakal nyalamin kami waktu mau masuk gerbang surga, aamiin ya Allah.

Itu poin pertama sunnah yang ditegakkan Jepang.

Sumfe sumfe sumfe di jalan udara kami tu kena badai men, badai men bayangin men penerbangan pertama kena badai men, bise gile. Petir tepat nyambar di samping jendela yang aku liat. Aku nggak bakal ngasih tau temen-temenku, cuman bakal panik kalo dikasih tau. Aku cuman mlongo sendirian... Tanpa teman... Dan untungnya...kami sampe di Bandara Kansai, Osaka. Jam 11 malam.

WELCOME TO KANSAI!


Lama nggak ngeblog lagi karena banyak ujian sama responsi nih, meskipun gitu progress dari usaha mimpi-mimpi saya selalu berjalan dengan gradien yang linier. Artinya saya selalu konsisten (insyaAllah) mengawal jalannya usaha saya dalam menggapai mimpi. Kalo saya enggak kawal terus dan cuma mentingin akademik pasti bakalan nyesel deh. Saya itu punya banyak sekali keinginan yang tentunya harus saya wujudin soalnya itu yang bikin saya seneng. Yaaaa prinsip saya kannn : do what you love and do it often. Saya suka nyoba hal-hal yang baru -karena di buku temen saya itu nyoba hal-hal baru bisa naekin peluang keberuntungan kita- dan dengan suka nyoba hal-hal yang baru ini saya semakin tau sebenernya apa yang saya pengen dan apa yang saya suka. Setiap yang saya suka pasti saya sering lakuin dan setiap saya ngga suka dan udah ngga ada tanggung jawab di situ pasti saya tinggalin, enak kan? :D Dan saya dapet sesuatu yang saya bener-bener suka disini : ikut lomba!


Terserah saya juara atau enggak yang penting saya udah usaha maksimal, jadi saya nggak akan nyesel apapun hasilnya. Ini berlaku dalam semua hal. Jadi saya harus ngelakuin segala sesuatunya dengan maksimal biar saya puas dan ikhlas apapun hasilnya.

Big Ben sama London Bridge is falling down meeeen!

Beberapa waktu yang lalu saya dan dua orang temen saya yang super dan bisa diejek terus -eh, itu nargetin beberapa lomba yang menurut saya itu delicious banget. Tanya kenapa? Karena kami bakal dapet koteka. Bukan itu bohong. Kami bakal pergi keeeee : LONDON sama PARIS meeeeen! Gila aja kalo kita dapet hadiah itu bisa foto alay di depan Big Ben dan nggak akan ada yang berani protes karena itu LONDON meeeeeeen! Bisa lari-lari tiba-tiba ketemu Sherlock Holmes yang ngejar Kaito Kid terus ketemu sama Boboy Boooy. Dan itu semua ada di LONDON meeeeeeen! Bayangin nggak sih kalo muka bekas jerawat saya ini disandingkan sama London Bridge yang di lagunya mau runtuh, oh my fair lady! Waaaa pokoknya kalo kesampean disana pake uang sendiri pasti saya pasti bakal lari-lari jilatin semua orang! Wauaauauauauaua meeen LONDON meeeeeeeen!

Louvre meeeeeeeeen!

Yang kedua, kota tercantik di dataran eropa... PARIS meeeeeeen! Itu Paris meeeen! Kalian bayangin aja deh meeen gimana rasanya foto di depan Menara Epel yang katanya romantis bangeeeeet itu, bawa uang receh disana terus difotoin sama Epel aja kayaknya uang receh itu bakal jadi mahal deh men. Karena itu Epeeeel meeeeen! Ya walaupun di film Bean Holiday itu Prancis jadi keliatan freak banget tak apalaaaaah, yang penting besok ke Menara Epel terus lanjut ke Arch de Triomphe atau apalah itu namanya. Sebut saja bunga. Besok ke bunga meeeeen! Gilak nggak tuh, walaupun bentuknya sama kayak menara yang ada di deket pabrik Gudang Garam di Kediri itu tapi yaaaaa kalo di PERANCIS itu udah gila banget meeeeeen! Terus satu lagi, pengen ke yang ada di Da Vinci Code itu, LOUVRE meeeeeen! LOUVRE tuh LOUVRE kereeeeeeeeen. Gila aja kita gaya kayak Tom Hanks yang nyari-nyari arti di perkamen-perkamen rahasianya Da Vinci. Eh yang di LOUVRE itu Da Vinci Code apa Angels and Demons yak? Aaaaah terserahlaah yang penting ke PERANCIIIIS meeeeeen!

Itu kata-kata gila yang saya sendiri nggaktau kenapa bisa nulis kayak begitu. Karena kalo udah mikir tentang... LONDON sama PARIS itu pikiran udah lepas meeeeeeeen!


Freak, freak banget kayak lumba-lumba yang ada di Spongebob kemarin yang kayak malaikat gila gitu.


At last, kami bertiga minta pembaca tulisan saya yang freak ini biar kami bertiga bisa ke PARIS sama LONDON meeeeen! Karena kami sudah berusaha keras bahkan udah bagi-bagi kesibukan kami yang beda-beda sampe diusir ibu kos temen saya karena saya cowok di kos cewek (walaupun isinya 50 orang) sampe jam 11an. Yang penting kami udah berusaha keras, kami bakal terus nyoba cari ide yang gila dan terus diikutin lomba kayak gini karena kita pengen ke PARIS sama LONDON meeeeen!