Penyakit Riya'ku




by Sawungrana Azzadiva on Thursday, August 25, 2011 at 9:24pm



Inilah aku.
Aku nggak tau sih gimana orang-orang lihat aku tu gimana. Tapi, aku ngerasa terlalu jaim di depan banyak orang. Dan itu bikin amalan-amalanku banyak yang berpotensi riya', padahal :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia” [QS. Al-Baqarah: 264]

Sesungguhnya, amalan-amalan itu tergantung niat, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai yang diniatkannya. Maka, barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya diterima Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa yang niat hijrahnya untuk dunia yang akan diperolehnya atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu akan sampai pada yang diniatkannya.'' (HR Bukhari Muslim).
Hatiku bilang,
"Kowe ra tulus nglakokke amalanmu. Makane sholatmu ra khusyu', apalanmu pudar, nganti ra semangat nglakokke sunnah."
Nggak tentram rasanya kalo amalan yang dikerjain tu nggak maksimal pahalanya. Pengen selalu berusaha menjaga niat dengan mencoba bisa tuma'ninah dan inget surga neraka di setiap kondisi, tapi memang susah. Teori sih gampang-gampang saja, jangan riya', jagalah niat. Tapinya tapi, banyak banget penghalangnya. Belum lagi kalo dateng masa-masa futur. Wah udah bikin stres qolbu itu.
Tapi setelah curhat sama seorang ikhwan yang aku ngefans berat (ahings :D), beliau ngasih tips :
"Jika kita mengamalkan sesuatu dengan niat bukan karena Allah subhanahu wa ta'ala maka ucapkan, laa haula wa laa quwwata illa billah (tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah). Lalu perbanyak istighfar. Lalu perbarui/betulkan niat (beri semangat diri; kalo saya dapet simpati orang itu pun ucapan/sikap yang sebentar dirasakan, tapi kalo karena Allah maka amal saya ini bisa saya rasakan di 5 alam :
1. Di dunia otomatis sebenarnya orang akan simpati walau kita tidak mengharap
2. Di kubur
3. Di mahsyar
4. Di shirot
5. Dan menentukan keberhasilan kita masuk surga atau neraka
God! Itulah yang kubutuhkan! Aku akan mulai mencoba tidak riya' dan meluruskan niat agar semua amalan yang aku lakukan maksimal pahalanya dan bisa membawaku dapet rahmatnya, dan mendapatkan gelar radhiyalllahu 'anhu! Aaaamiiin ya Rabbal 'alamiiin!

0 komentar:

Posting Komentar