Hamburan

Hamburan membelokkan arah gelombang dari jalurnya. Partikel-partikel penyebab terjadiya hamburan diantaranya adalah partikel oksigen, nitrogen, dan ozon (Mather, 2004).

Perilaku hamburan tergantung pada nilai indeks refraktif dan parameter ukuran

χ=2πr / λ

Jika nilai X lebih kecil dari 0.01 maka akan terjadi hamburan rayleigh, dan jika nilai X mendekati besarnya panjang gelombang akan terjadi hamburan mie (Liang, 2004).


Adapun beberapa panjang gelombang :

Semakin kecil panjang gelombang, semakin besar kemampuannya menembus medium. Begitu juga sebaliknya.

1. Hamburan Rayleigh

Hamburan rayleigh terjadi ketika panjang gelombang radiasi lebih besar dibandingkan dengan ukuran partikel penghambur. Jumlah radiasi gelombang elektromagnetik yang terhambur dapat didekati dengan menggunakan koefisien volume hamburan (Landgrebe, 2003), berikut.

 σλ=4π2 ((NV2(n2-no2)2) / (λ4(n2+no2)2 ))

 Keterangan :
N             : jumlah partikel per cm3
V              : Volume partikel penghambur
λ              : Panjang gelombang radiasi
n              : indeks refraksi partikel
no            : indeks refraksi medium

Gelombang biru (0.4 – 0.5 µm) yang merupakan gelombang terpendek dari spektrum tampak (visible spectrum) terhambur oleh partikel rayleigh ini. Efek dari hamburan rayleigh terhadap gelombang biru ini adalah kenampakan warna biru di langit pada siang hari dan adanya warna merah kuning di sore atau pagi hari.




2. Hamburan Mie
Hamburan mie terjadi ketika gelombang elektromagnetik berinteraksi dengan berbagai partikel atmosferik dengan ukuran yang kurang lebih sama dengan panjang gelombang tersebut.

Hamburan mie dapat disebabkan oleh dua sumber penyebab hamburan, yaitu partikel yang berasal dari permukaan bumi dan partikel akibat berbagai proses reaksi kimiawi pada atmosfer ataupun kondensasi.  Hamburan ini memunculkan efek kabut di atmosfer. Besar koefisien hamburan dapat didekati dengan formula berikut (Landgrebe, 2003).

 σλ=105π a1∫a2 N(a)K(a,n)a2da

Keterangan :

N(a)         : jumlah partikel pada a, a+da
K(a,n)      : Penampang melintang hamburan
a              : radius partikel-partikel spheris
n              : indeks refraksi partikel



3. Hamburan Non Selective
Hamburan non selektif merupakan hamburan yang menghamburkan hampir seluruh spektrum tampak di atmosfer. Hamburan non selektif terjadi ketika gelombang elektromagnetik berinteraksi dengan partikel atmosferik yang berukuran lebih besar dari panjang gelombangnya.

Referensi :

http://geo.fis.unesa.ac.id/web/index.php/en/penginderaan-jauh/76-hamburan-partikel-atmosferik

Landgrebe, D.A., 2003.  Signal Theory Methods In Multispectral Remote Sensing. John Willey & Sons Inc.. New Jersey.
Liang, S. 2004. Quantitative Remote Sensing of Land Surface. John Willey & Sons Inc.. New Jersey.
Mather, P.M., 2004. Computer Processing of Remotely-Sensed Images, Third Edition, John Wiley & Sons, New Jersey.





0 komentar:

Posting Komentar